Pinno Q Yow, TG, Penulis 94 - Golden Sand lyrics
[Pinno Q Yow, TG, Penulis 94 - Golden Sand lyrics]
I stand amid the roar
Of a surf tormented shore
And I hold within my hand
Grains of the golden sand
Lika-liku kehidupan sering kali kita rasakan
Dari kesenangan dan juga kesedihan
Saling berebut mahkota kejayaan
Gunakan topeng munafik untuk menjatuhkan
Siapa? yang akan jadi raja?
Tapi ku tak peduli siapapun anda
Karena ku bukan penjilat, jadi
Biasa-biasa saja
Rebel life dan begini apa adanya
Mereka hina dari jalang
Banyak yang berlalulalang
Aku bukan budak jadi ingin kebebasan
Lewat lagu ini ku bersuara dan ku ekspresikan
Bukan menindas dan tusuk
Belakang saling pembodohan
Persetan pangkat untuk raih kekuasaan
Hukum tumpul ke atas tapi runcing ke bawah
Diamku ini emas bukan bukan berarti lemah
Naik ke atas perlahan dari bawah
Tak perlu singgasana
Di jalan aku sering singah sini maupun sana
Berkelana dengan bercelana sempit
Tapi bukan pola pikir dengan akal picik
Back to chorus
Diri terancam oleh buaya bertopeng kadal
Rival nakal, tenaga ini di anggap infal
Total modal kapital, terinstal berubah batal
Liciknya akal mengotori putihnya moral
Kemilau kristal, menghiasi lingkar mahkota
Nafsumu membara, berambisi menjadi paduka
Sikut semua kerabat supaya duka?
Salah cara, terperosok dalam nestapa
Bangga tertawa, ketika sekelilingmu sedih
Sengaja menyiram cuka, untuk menambah perih
Derita yang kau tabur akan beralih
Apabila sifat keruhmu tak menjadi jernih
Of a surf tormented shore
And I hold within my hand
Grains of the golden sand
Lika-liku kehidupan sering kali kita rasakan
Dari kesenangan dan juga kesedihan
Saling berebut mahkota kejayaan
Gunakan topeng munafik untuk menjatuhkan
Siapa? yang akan jadi raja?
Tapi ku tak peduli siapapun anda
Karena ku bukan penjilat, jadi
Biasa-biasa saja
Rebel life dan begini apa adanya
Mereka hina dari jalang
Banyak yang berlalulalang
Aku bukan budak jadi ingin kebebasan
Lewat lagu ini ku bersuara dan ku ekspresikan
Bukan menindas dan tusuk
Belakang saling pembodohan
Persetan pangkat untuk raih kekuasaan
Hukum tumpul ke atas tapi runcing ke bawah
Diamku ini emas bukan bukan berarti lemah
Naik ke atas perlahan dari bawah
Tak perlu singgasana
Di jalan aku sering singah sini maupun sana
Berkelana dengan bercelana sempit
Tapi bukan pola pikir dengan akal picik
Back to chorus
Diri terancam oleh buaya bertopeng kadal
Rival nakal, tenaga ini di anggap infal
Total modal kapital, terinstal berubah batal
Liciknya akal mengotori putihnya moral
Kemilau kristal, menghiasi lingkar mahkota
Nafsumu membara, berambisi menjadi paduka
Sikut semua kerabat supaya duka?
Salah cara, terperosok dalam nestapa
Bangga tertawa, ketika sekelilingmu sedih
Sengaja menyiram cuka, untuk menambah perih
Derita yang kau tabur akan beralih
Apabila sifat keruhmu tak menjadi jernih